Pada Selasa (10/09/2024), Dinas Pertahanan Pangan dan Perikanan (DISPAKAN) Kabupaten Bandung turut menemani Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Barat dalam kegiatan pengambilan sampel monitoring residu di beberapa lokasi budidaya ikan di wilayah Jawa Barat khususnya Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pengendalian residu obat ikan, kimia, dan biologi (OIKB), yang bertujuan untuk memastikan bahwa produk perikanan yang dihasilkan tetap aman dikonsumsi dan memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan. Proses monitoring ini penting karena penggunaan obat-obatan, bahan kimia, dan biologi dalam budidaya ikan perlu diawasi secara ketat agar tidak meninggalkan residu berbahaya yang dapat mempengaruhi kualitas ikan. Komoditas utama yang menjadi target dalam pengambilan sampel kali ini adalah Ikan Nila dan Ikan Lele, dua jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Jawa Barat. Setiap titik lokasi yang dikunjungi akan diuji dengan menggunakan tujuh parameter untuk memastikan keamanan dan kelayakan produk.

Pengambilan sampel dilakukan di berbagai titik budidaya, yaitu:
- Pokdakan Sangkuriang Desa Ciapus Kecamatan Banjaran
- Pokdakan Sri Bandung Desa Banjaran Kecamatan Banjaran
- Pokdakan Cisangkuy Desa Sukasari Kecamatan Pameungpeuk
- Rahmat Fish Farm Desa Cimaung Kecamatan Cimaung
- Pokdakan Medal Laksana Desa Padaulun Kecamatan Majalaya
- Pokdakan Mitra Sawargi Desa Padaulun Kecamatan Majalaya
- Pokdakan Nur Hikmah Kecamatan Paseh
- Pokdakan Pulih Rancage Desa Mekarpawitan Kecamatan Paseh
- Pokdakan Mina Kanayakan Sejahtera Desa Mekarpawitan Kecamatan Paseh

Pengawasan ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk perikanan lokal, sekaligus menjaga kualitas dan daya saing hasil perikanan di pasar domestik maupun internasional. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, bersama DISPAKAN Kabupaten Bandung, berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan secara berkala demi terciptanya budidaya perikanan yang berkelanjutan dan aman bagi konsumen.